Minggu, 18 Desember 2011

Mau Rasa Apa?

Perhatian! Kalo enggak mau pusing sama rasa, saya saranin enggak ngelanjutin baca celotehan ini. Karena disini cuma bakal nemuin kata-kata enggak mutu. Unek-unek anak manusia haha :)

Pada eskrim, roti, atau permen ada berbagai macam rasa. Tapi bagaimana dengan perasaan? Apakah ada rasanya? Strowberry atau coklat begitu? Mungkin menurutku perasaan bukan rasa strowberry atau coklat, tetapi perasaan itu penuh dengan rasa tanya. Seperti ini contohnya.. Apa aku suka sama dia? Apa dia suka sama aku? Kenapa aku jadi kangen ma dia? Kenapa aku jadi mikirin dia? Dia lagi apa ya? Besok ketemu dia enggak ya? Kenapa dia jadi kayak gitu? Apa dia juga ngerasain apa yang aku rasain? Dan masih banyak lagi.

Bagaimana rasa itu muncul?? Rasa itu muncul tiba-tiba. Bisa juga karena kebiasaan. Sebagaimana aku pernah denger kata orang2 "tresna jalaran saka kulina". Ada juga rasa yang muncul itu emang enggak diinginkan. Sampai-sampai rasa itu menghantui orang yang mengalami hal tersebut. Misalnya mempunyai perasaan kepada orang yang sbenarnya dia enggak mau rasa itu muncul. Halah blibet --

Rasa juga bisa kayak pelampiasan lhoo.. Misalnya gini, aku punya pengalaman hahaha simak yaa. Mungkin ini agak KSBB sedikit (kelingan sing biyen biyen). Dulu aku sempet punya pengalaman pait gitu sama cowok. Awalnya htsan gitu trs dicampakkan wkwwk trs kok ya aku nemu cowok sekilas mirip sama htsan ku itu. Eh lama-lama jadi tertarik haha tapi akhrnya sadar kalo mereka enggak semirip yang tak bayangin. Jadi kesannya itu kayak pelampiasan aja.

Jeng jeng jeeeeng ini permasalahan yang mau tak ceritain tentang rasa. Sebenernya egk tau juga ini permasalahan atau bukan haha yang pasti saat ini aku lagi menyimpan perasaan sama seseorang. Entah kapan orang itu bakal tau atau sadar :P

Cidaha? Cinta dalam hati. Itu bener bener waow deeeh. Kok ya sukanya cidaha gini ya? Cidaha itu lebih menantang dan juga lebih menyakitkan haha

Begini kata Raditya Dika, dibukunya yang berjudul Marmut Merah Jambu --> "Pada akhirnya, orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa mendoakan. Mereka cuma bisa mendoakan, setelah capek berharap, pengharapan yang ada dari dulu, yang tumbuh dari mulai kecil sekali, hingga makin lama makin besar, lalu semakin lama semakin jauh. Orang yang jatuh cinta diam-diam pada akhirnya menerima. Orang yang jatuh cinta diam-diam paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dengan apa yang kita inginkan. Terkadang yang kita inginkan bisa jadi yang tidak kita sesungguhnya kita butuhkan. Dan sebenarnya, yang kita butuhkan hanyalah merelakan. Orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa, seperti yang mereka selalu lakukan,jatuh cinta sendirian."

Mungkin petikan diatas bikin berpikiran kayak gini "ya ampuun so saaad" haha tapi setuju enggak setuju, kutipan diatas ada benarnya juga. Rasa oh rasaaaaaa. Gimana? Kamu mau rasa apa? :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar